Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anti Dibaca Doang, Inilah Etika Chat Dosen yang Baik dan Benar


Anti Dibaca Doang, Inilah Etika Chat Dosen yang Baik dan Benar
- Sebagai seorang dosen, peran dan kedudukannya di sebuah kampus tentunya lebih tinggi dibandingkan mahasiswanya. Oleh karena itu, etika dan sopan santun mahasiswa harus diutamakan, salah satunya ketika sedang berkomunikasi.

Berkomunikasi dengan dosen merupakan salah satu hal yang sering dijumpai dalam perkuliahan baik secara langsung maupun melalui pesan singkat WhatsApp. Tujuan dari komunikasi dengan dosen ini dapat berupa menanyakan jadwal perkuliahan, pengumpulan tugas, bimbingan, ataupun proyek yang sedang dikerjakan oleh dosen yang bersangkutan.

Terkadang, menghubungi dosen ini menjadi hal yang memerlukan kehati-hatian. Bagaimana tidak, mereka para mahasiswa takut apa yang disampaikan dapat membuat perasaan dosen tersinggung dan bahkan dikatakan tidak sopan, terutama bagi mahasiswa baru. 

Sebagai pihak yang dihormati, menghubungi dosen dengan cara yang baik dan benar adalah hal yang utama. Dosen akan lebih terbuka dalam memberikan informasi, mahasiswa akan mendapat saran dan bimbingan yang berharga selama perkuliahan.

Lalu bagaimana etika menghubungi atau chat dosen yang baik dan benar? Bagi kamu yang sedang merasakannya, kamu tidak salah tempat karena artikel ini akan membahasnya untuk kamu. Simak baik-baik, ya!

Anti Dibaca Doang, Inilah Etika Chat Dosen yang Baik dan Benar

Perkembangan teknologi membuat menghubungi dosen tak perlu lagi harus bertatap muka. Menyampaikan maksud dan tujuan melalui chat menjadi hal yang sering dilakukan oleh mahasiswa kepada dosen. Namun, etika dan sopan santun tetap menjadi poin utama agar dosen terbuka untuk menerima pesan yang disampaikan. Berikut etika chat dengan dosen yang baik dan benar.

1. Perhatikan waktu yang tepat

Sebagai tenaga profesional tentunya dosen memiliki jadwal yang padat setiap harinya, termasuk jadwal mengajar, seminar, ataupun penelitian. Tak heran jika dosen jarang untuk membuka perangkat komunikasi setiap waktu.

Cara yang tepat untuk menghubungi dosen adalah selalu menghubungi di jam kerja, jam istirahat, atau ketika perpindahan jam mengajar. Hindari chat ketika di luar jam kerja, seperti pagi hari sebelum masuk jam kerja, pulang kerja, ataupun malam hari. 

Selain itu, untuk tidak menghubungi dosen ketika hari libur. Besar kemungkinan chat tidak akan dibalas dan hanya dibaca saja.

2. Awali dengan salam

Memulai percakapan dengan mengucap salam, seperti "Selamat pagi", "Selamat siang", ataupun " Assalamualaikum" akan memberikan kesan yang santun dan positif bagi dosen sebagai penerima pesan.

Jangan sesekali untuk mengirim chat atau pesan kepada dosen dengan langsung menyampaikan maksud dan tujuan karena dosen bukanlah teman satu angkatan yang memiliki tingkatan yang sama.

3. Perkenalan diri

Meski sering berinteraksi dalam kelas, dosen bukanlah teman satu angkatan yang menyimpan kontak mahasiswanya. Menyebutkan nama dan program studi akan membantu dosen dalam mengidentifikasi siapa mahasiswa yang menghubunginya. 

4. Sampaikan maksud dan tujuan 

Menyampaikan maksud dan tujuan hendaknya disampaikan dengan kalimat yang jelas dan tidak berulang-ulang. Dengan hal tersebut dosen akan lebih mudah memahami dan  memberikan jawaban dengan cepat dan tepat.

Jika isi pesan bermaksud untuk bertemu, hindari pertanyaan yang memaksa untuk bisa ditemui. Cukup tanyakan kapan dosen yang dihubungi ada waktu luang. Hal ini akan membantu dosen menentukan waktu yang pas untuk bertemu tanpa harus menyesuaikan jadwal yang sudah direncanakan.

5. Hindari penyingkatan kata dan bahasa gaul

Dosen bukanlah teman sebaya yang boleh dihubungi dengan bahasa gaul dan kata yang disingkat. Bahasa yang sopan dan jelas penulisannya membuat dosen merasa dihormati oleh mahasiswanya.

6. Jangan mengirim pesan berulang kali

Menghubungi dosen berulang kali bukanlah opsi terbaik jika pesan kamu sebagai mahasiswa baru terkirim beberapa jam. Sebagai orang akademisi, dosen memiliki banyak pekerjaan yang harus ditangani. 

Tunggulah dan bersabar sampai dosen membalas pesan kamu. Namun, mencoba mengirim pesan kembali dapat dilakukan jika pesan sudah lebih dari dua atau tiga hari tidak dibaca. Jika masih nihil, cobalah untuk menemui di ruangan kerjanya.

7. Ucapkan terimakasih sebagai penutup pesan

Tutuplah pesan dengan kalimat yang manis berupa ucapan terimakasih. Ini untuk menunjukkan atas perhatian dosen terhadap pesan yang disampaikan oleh mahasiswanya.

8. Tambahkan emoji yang sesuai

Elemen terakhir yang dapat menjadi opsi ketika menghubungi dosen melalui chat adalah dengan menambahkan emoji. Emoji high five adalah salah satunya. Emoji yang menunjukkan tos ini juga dapat diartikan sebagai harapan atau keinginan sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.

So, itulah etika yang harus diperhatikan ketika menghubungi dosen dalam bentuk chat. Kesimpulannya bahwa dalam menyampaikan pesan kepada pihak yang lebih tinggi atau lebih dihormati, etika dan sopan santun adalah hal yang harus diutamakan. 

Kemampuan memahami cara menghubungi dosen dengan baik akan memberikan respon positif dari dosen. Dosen akan lebih terbuka dan memberikan informasi yang kamu butuhkan. Semoga artikel ini bermanfaat dan jika ada pertanyaan, sampaikan di kolom komentar, ya!